Pengertian busana
istilah BHUSANA merupakan istilah yang sudah tidak asing lagi, berasal dari bahasa sanskerta yaitu ''BHUSANA'' yang dalam bahasa indonesia dioartikan ''PAKAIAN'' namun pengertian busana dan pakaian ada sedikit perbedaan. busana mempunyai konotasi yaitu pakaian yang bagus/indah yaitu pakaian yang serasi,harmonis,selaras,enak dipandang,cocok dengan si pemakai serta sesuai dengan kesempatan sedangkan pakaian adalah bagian dari busana itu sendiri.
Busana dalam pengertian luas adalah segala sesuatu yang dipakai dari kepala sampai ujung kaki yang memberi kenyamanan dan menampilkan keindahan bagi si pemakai.
Busana mutlak itu termasuk busana pokok,yang dikatakan busana pokok yaitu : BLUS,ROK,baju,BB,Kebaya, dan busana dalam.
Fungsi Busana
pada awalnya busana berfungsi hanya untuk melindungi tubuh baik dari sinar matahari,cuaca ataupun gigitan serangga.
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi fungsi busana dapat diuraikan sbb:
1. Dari aspek biologis
- untuk melindungi tubuh dari cuaca
- untuk melindungi tubuh dari sinar matahari
- untuk melindungi tubuh dari gigitan serangga
- untuk menutupi / menyamarkan kekurangan dari sipemakai
2. Dari aspek psikologis
- untuk menambah keyakinan dan rasa percaya diri.
3. Aspek sosial
- untuk menutupi aurat
- untuk memenuhi syarat kesusilaan
- untuk menggambarkan adat/budaya
- untuk media informasi
- untuk media informasi non verbal - dapat menyampaikan pesan, untuk mengetahui kepribadiannya.
istilah BHUSANA merupakan istilah yang sudah tidak asing lagi, berasal dari bahasa sanskerta yaitu ''BHUSANA'' yang dalam bahasa indonesia dioartikan ''PAKAIAN'' namun pengertian busana dan pakaian ada sedikit perbedaan. busana mempunyai konotasi yaitu pakaian yang bagus/indah yaitu pakaian yang serasi,harmonis,selaras,enak dipandang,cocok dengan si pemakai serta sesuai dengan kesempatan sedangkan pakaian adalah bagian dari busana itu sendiri.
Busana dalam pengertian luas adalah segala sesuatu yang dipakai dari kepala sampai ujung kaki yang memberi kenyamanan dan menampilkan keindahan bagi si pemakai.
Busana mutlak itu termasuk busana pokok,yang dikatakan busana pokok yaitu : BLUS,ROK,baju,BB,Kebaya, dan busana dalam.
Fungsi Busana
pada awalnya busana berfungsi hanya untuk melindungi tubuh baik dari sinar matahari,cuaca ataupun gigitan serangga.
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi fungsi busana dapat diuraikan sbb:
1. Dari aspek biologis
- untuk melindungi tubuh dari cuaca
- untuk melindungi tubuh dari sinar matahari
- untuk melindungi tubuh dari gigitan serangga
- untuk menutupi / menyamarkan kekurangan dari sipemakai
2. Dari aspek psikologis
- untuk menambah keyakinan dan rasa percaya diri.
3. Aspek sosial
- untuk menutupi aurat
- untuk memenuhi syarat kesusilaan
- untuk menggambarkan adat/budaya
- untuk media informasi
- untuk media informasi non verbal - dapat menyampaikan pesan, untuk mengetahui kepribadiannya.
Pengertian busana pesta adalah busana yang
dikenakan pada kesempatan pesta, dimana pesta terebut dibagi menurut waktunya
yakni pesta pagi, pesta siang dan pesta malam (Prapti Karomah dan Sicilia Sawitri,
1998). Menurut menurut Enny Zuhni Khayati (1998: 3) busana pesta adalah busana
yang dikenakan pada kesempatan pesta baik pagi hari, siang hari dan malam hari.
Sedangkan menurut Chodiyah dan Wisri A. Mamdy
(1982) pengertian busana pesta adalah busana yang dikenakan pada kesempatan
pesta, biasanya menggunakan bahan yang berkualitas tinggi dengan hiasan dan
perlengkapan yang bagus dan lengkap sehingga kelihatan istimewa.
Jadi busana pesta adalah busana yang dikenakan
pada kesempatan pesta baik pesta pagi, pesta siang, pesta sore maupun pesta
malam hari, dimana busana yang dikenakan lebih istimewa dibandingkan dengan
busana sehari-hari, baik dari segi bahan, teknik jahit, desain maupun
hiasannya.
pengertian busana pesta
Busana pesta adalah busana yang
digunakan pada kesempatan pesta, dimana busana tersebut dibagi menurut waktunya
yaitu pagi, siang, malam (Prapti Karomah dan Sicilia S, 1998:8-9). Menurut Enny
Zuhny Khayati (1998) busana pesta malam adalah busana yang dipakai pada
kesempatan pesta dari waktu matahari terbenam sampai waktu berangkat tidur,
baik yang bersifat resmi maupun tidak resmi. Menurut Sri Widarwati (1993:70)
busana pesta adalah busana yang dibuat dari bahan yang bagus dan hiasan yang
menarik sehingga kelihatan istimewa.
Dari pengertian di atas dapat
disimpulkan busana pesta adalah busana yang dikenakan untuk kesempatan pesta
dan dibuat lebih istimewa dari busana lainnya, baik dalam hal bahan, desain,
hiasan, maupun teknik jahitannya.
- 1. Penggolongan Busana Pesta
Menurut Enny Zuhny Khayati (1998)
dan Sri Widarwati (1993) busana pesta dikelompokkan menjadi:
- a. Busana Pesta Pagi
Busana pesta pagi atau siang adalah
busana yang dikenakan pada kesempatan pesta antara pukul 09.00-15.00. Busana
pesta ini terbuat dari bahan yang bersifat halus, lembut, menyerap keringat dan
tidak berkilau, sedangkan pemilihan warna sebaiknya dipilih warna yang lembut
tidak terlalu gelap.
- b. Busana Pesta Sore
Busana pesta sore adalah busana yang
dikenakan pada kesempatan sore menjelang malam. Pemilihan bahan sebaiknya
bertekstur agak lembut dengan warna bahan yang cerah atau warna yang agak gelap
dan tidak mencolok.
- c. Busana Pesta Malam
Busana pesta malam adalah busana
yang dikenakan pada kesempatan pesta malam hari. Pemilihan bahan yaitu yang
bertekstur lebih halus dan lembut. Mode busana kelihatan mewah atau berkesan
glamour. Warna yang digunakan lebih mencolok, baik mode ataupun hiasannya lebih
mewah.
- d. Busana Pesta Malam Resmi
Busana pesta malam resmi adalah
busana yang dikenakan pada saat resmi, mode masih sederhana, biasanya berlengan
tertutup sehingga kelihatan rapi dan sopan tetapi tetap terlihat mewah.
- e. Busana Pesta Malam Gala
Busana pesta malam gala adalah
busana pesta yang dipakai pada malam hari untuk kesempatan pesta, dengan
ciri-ciri mode terbuka, glamour, mewah. Misalnya : Backlees (punggung
terbuka), busty look (dada terbuka), decolette look (leher
terbuka) dan lain-lain.
- 2. Karakteristik Busana Pesta
Untuk menghasilkan sebuah busana
pesta yang bagus dan bermutu tinggi perlu
mempertimbangkan karakteristik dari
busana pesta tersebut. Karakteristik busana pesta antara lain :
a)
Siluet Busana Pesta
Menurut Sri Widarwati (1993) siluet
busana pesta adalah struktur pada desain busana yang mutlak harus dibuat dalam
suatu desain. Siluet adalah garis luar (bayangan) suatu busana (Sicilia
Sawitri, 1994:57). Penggolongan siluet dibagi beberapa macam :
1)
Bentuk dasar
Penggolongan siluet menurut bentuk
dasar dibedakan menjadi 3, yaitu:
a)
Siluet lurus atau pipa (straigh/tabular)
b)
Siluet lonceng (bell-shape/bouffant shilouette)
c)
Siluet menonjol (bustle shilouette)
2)
Pengaruh tekstur
Siluet berdasarkan pengaruh tekstur
dibedakan menjadi 2 yaitu siluet tailor dan siluet draperi.
3)
Kesan usia
Berdasarkan kesan usia, siluet
dibedakan menjadi 2 yaitu siluet dengan kesan gadis remaja (flapper
shilouette) dan siluet dengan kesan dewasa (mature shilouette)
4)
Bermacam huruf
Berdasarkan bentuk huruf siluet
dibedakan menjadi siluet A, H, I, T, Y, S, X, O, dan L.
5)
Bentuk yang ada di alam
Berdasarkan bentuk yang ada di alam
siluet dibedakan menjadi 4 yaitu:
a)
Siluet hourglass yaitu mengecil dibagian pinggang. Siluet ini masih
dibedakan lagi menjadi 3 yaitu :
(1)
Siluet natural yaitu siluet yang menyerupai kutang atau strapless. Bagian bahu
mengecil, bagian dada besar (membentuk buah dada) bagian pinggang mengecil dan
bagian rok melebar.
(2) Pegged
skirt yaitu siluet dengan bentuk lebar di bahu, mengecil di pinggang,
membesar di pinggul dan pada bagian bawah rok mengecil.
(3) Siluet
flare yaitu siluet dengan bentuk bahu lebar membentuk dada, mengecil di
pinggang dan di bagian rok melebar. Pada umumnya siluet ini memakai lengan
gembung dan rok pias, rok kerut, dan rok lipit yang lebar.
(4)
Siluet melebarkan badan, siluet ini memberikan kesan melebarkan si pemakai
karena menggunakan garis horizontal, lengan kimono, lengan setali,
lengan raglan atau lengan dolman.
b)
Siluet geometrik yaitu siluet yang bentuknya berupa garis lurus dari
atas ke bawah tidak membentuk tubuh. Siluet geometrik dibedakan menjadi 4 yaitu
siluet persegi panjang (rectangle), siluet trapesium (trapeze),
siluet taji (wedge), dan siluet tunik ( T shape)
c)
Siluet bustle yang mempunyai ciri khas adanya bentuk menonjol di bagian
belakang. Memiliki bentuk asli mengecil dibagian pinggang kemudian diberi
tambahan berupa draperi atau kerutan yang dilekatkan atau terlepas.
d)
Siluet pant (celana)
(Sicilia Sawitri, 2000:77)
Menurut Sri Widarwati (1993) busana
pesta seringkali terbuka bagian atas, seperti model decollate,
strapless/bustle, backless, dan lain-lain.
Penerapan siluet pada desain busana
menggunakan siluet A yang pada bagian atas sedikit terbuka dengan menggunakan keep
untuk menutup bagain dada agar tidak terlihat begitu fulgar.
b)
Bahan Busana Pesta
Bahan yang digunakan untuk busana
pesta biasanya dipilih bahan-bahan yang berkualitas tinggi dan mampu
menimbulkan kesan mewah. Bahan-bahan tersebut antara lain bahan yang tembus
terang seperti bahan brokat, tile, organdi, sifon dan lain – lain (Enny Zuhni
Khayati, 1998:2). Sedangkan menurut Sri Widarwati (1993) bahan yang digunakan
untuk busana pesta antara lain beledu, kain renda, lame, sutera, dan
sebagainya. Busana pesta yang digunakan pada umumnya adalah bahan yang
berkilau, bahan tembus terang, mewah dan mahal setelah dibuat. Menurut Enny
Zuhni Khayati (1998:9) ada empat hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan
bahan busana yaitu :
(1) Memilih bahan sesuai
dengan desain.
(2) Memilih bahan sesuai
dengan kondisi si pemakai.
(3) Memilih bahan sesuai
dengan kesempatan.
(4) Memilih bahan sesuai
dengan keuangan keluarga.
c)
Warna Busana Pesta
Warna yang digunakan dalam pembuatan
busana pesta biasanya kelihatan mewah dan gemerlap, untuk busana pesta malam
biasanya menggunakan warna-warna mencolok/cerah, warna-warna yang lembut,
seperti ungu, biru muda, dan putih serta warna-warna tua/gelap, seperti merah
menyala dan biru gelap (Prapti Karomah dan Sicilia Sawitri, 1998). Sedangkan
menurut Sri Widarwati (1993) pemilihan warna busana pesta berbeda, harus
disesuaikan dengan kesempatan pestanya. Pada umumnya warna yang digunakan untuk
busana pesta malam adalah yang mengandung unsur merah, hitam, keemasan, perak,
atau warna-warna yang mengkilap.
d)
Tekstur Bahan Busana Pesta
Tekstur adalah sifat permukaan dari
suatu benda yang dapat dilihat dan dirasakan. Sifat-sifat permukaan tersebut
antara lain: kaku, lembut, kasar, halus, tebal, tipis, dan tembus terang
(transparan), (Sri Widarwati, 1993 : 14). Tekstur terdiri dari bermacam-macam
yaitu tekstur kaku, tekstur kasar dan halus, tekstur lemas, tekstur tembus
terang, tekstur mengkilap dan kusam (Arifah A Riyanto, 2003 : 47). Menurut Enny
Zuhni Khayati (1998) tekstur bahan untuk busana pesta biasanya lembut, licin,
mengkilap/kusam, tidak kaku dan tidak tebal dan juga memberikan kesan nyaman
pada waktu dikenakan.